SAYANGKU
PLUS NGGAK PAKE MINUS
Adegan I
Suatu
sore disebuah sanggar tari.
Frida : selamat sore teman-teman. Bagaimana
kabar kalian?
Semua : sore kak, baik.
Frida : hari ini kita mempunyai teman baru nih.
Ari : cewek atau cowok kak..?
Frida : cewek dong, untuk teman baru kita
silahkan masuk.
Ayu : (Ayu masuk) selamat sore teman-teman.
Semua : sore...
Frida : silahkan kamu memperkenalkan diri
(sembari tersenyum).
Ayu :
terimakasih, perkenalkan nama saya Diyah Ayu, mohon bimbingan dari teman-teman.
Ari :
tentu cantik
Semua :
huuuuu......
abell : huu...
kalau cantik aja digodain.
Ari :
iya lah, secara gitu cowok, kalau lihat cewek cantik seperti Ayu pasti inginnya
deketin.
Ayu tersipu, Abell berpaling muka kepada Julian sembari mencibir.
Frida :
silahkan bergabung bersama yang lain. Kakak harap kalian dapat menjadi teman
yang baik.
Ari :
(mendekati Ayu) hai.., kenalin namaku Falen Ariyan, panggilannya Ari.
Ayu :
Hai, aku Ayu.
kelas sanggar pun dimulai
Adegan II
Frida :
teman-teman ini jadwal pentas kita bulan depan (sambil membagikan kertas
jadwal). Kita akan mulai latihan sore ini, silahkan tunjukan kemampuan kalian,
karena akan ada 2 penari utama.
Abell : kenapa
harus pakai seleksi, kan sudah pasti aku dan Julian yang akan jadi penari utama.
Iya kan sayang..? (sambil berpaling kepada Julian).
Namun
ternyata Julian diam-diam sedang memandangi Ayu dan tidak memperhatikan Abell yang
sedang berbicara padanya.
Abell :
sayang....., kamu ngeliatin apa sih..? (muka betek), liatin aja terus. (sambil
memukul lengan Julian)
Julian :
Ehh...... maaf..maaf.., kenapa tadi...? (memalingkan pandangannya pada Abell)
Abell :
Lupakan..!.
Julian :
kamu jangan ngambek dong.. (senyum)
Abell : (tersenyum).
Adegan III
Masih dalam sebuah sanggar.
Cindy masuk dengan sedikit terburu-buru karena terlambat
.
Cindy : permisi.., maaf aku terlambat kak.
(sambiltersenyum)
Frida :
oh.. iya Cindy, silahkan duduk. Ini jadwal baru kamu Cindy (Frida memberikan
jadwal). Oke saya akan permisi sebentar 5 menit lagi saya akan kembali. Kalian
siapkan jenis tari yang akan kalian tampilkan (meninggalkan ruangan sanggar).
Abell : hei...
(menghampiri Ayu). Nama aku Abell aku salah satu penari terbaik disini. Dan
yang itu (menunjuk kearah Julian), namanya Julian, dia pacarku. Kamu kan anak
baru, jadi nggak usah sungkan buat tanya-tanya yang penting jangan genit
(sembari tersenyum meninggalkan Ayu)
Cindy : udah nggak usah didengerin, dia emang
kayak gitu, tapi baik kok, Ayu kenalin aku Cindy.
Ayu : iya, aku Ayu, nggak apa-apa kok (tersenyum)
Setelah
beberapa saat Frida kembali keruangan.
Frida :
teman-teman silahkan siapkan kertas dan pena. Tuliskan jenis tari yang akan
kalian tampilkan pada saya, nanti saya akan menentukan dua orang penari utama,
satu lagi penari utama bukan yang terbaik, tapi chemistry dari jenis tari.
Nanti kita bisa berlatih bersama. Ada 3 jenis tari yang bisa kalian pilih,
yaitu Tradisional dance, modern dance, dan bullet. Silahkan kalian tulis
pilihan kalian.
Ari : ayu.., kamu suka tari yang mana..?
Ayu : aku suka semua.
Ari : kenapa..?
Ayu : menurut
ku tari tradisional sangat indah, modern dance ekspressive, dan bullet tarian
yang sangat lembut. Ada kelebihannya sendiri-sendiri
Cindy : aku lebih suka bullet.
Ayu : kalau kamu Ari..?
Ari : sebenernya aku lebih suka Hip-Hop
Dance.
Ayu : owh...
Adegan IV
Julian : sayang.., ayo kita bergabung bersama Ari.
Kita berdua saja malah nggak enak.
Abell : kenapa sih..? bukannya lebih enak
berdua?
Julian : kamu mau ikut nggak..
Abell : iya....iya..!
Julian
dan Abell menghampiri Ari, Sindy, dan Ayu.
Julian : hay... seru banget, ngobrolin apaan kamu
Ari...?
Ari : hay.. ini ngobrolin tari kesukaan
Ayu..
Julian : emang ayu suka tari apa?
Ayu : aku...
Abell : udah lah sayang, apaan sih tanya-tanya
kayak gitu.
Adegan V
Frida : okey... silahkan kumpulkan kertas
kalian.
Semua
mengumpulkan kertasnya. Frida pun mengecek jawaban dari semua anggota.
Frida : waoow..
mengejutkan. Kita akan mempunyai penari utama dari kelas tradisional dance yang
memilih tradisional dance silahkan berdiri.
Ayu dan julian berdiri.
Abell : OMG...
Helllooo... julian bukannya kamu memilih modern dance. Kok... (heran dan tidak
terima) kak ini pasti salah.
Frida :
Abell... ini Cuma pertunjukan bulanan kita, sudahlah kamu akan bersama Ari dan
Sindy menjadi penari latar.
Abell : hahh..
SHIFT
Frida : okey,
silahkan persiapkan tarian yang akan kalian bawakan. Terutama kalian Julian dan
Ayu. Saya berharap yang terbaik dari kalian. Besok kita akan berjumpa lebih
awal untuk latihan. Terimakasih selamat sore.
Adegan VI
Karena jadwal latihan diadakan lebih awal. Cindy datang
lebih dahulu dari yang lain, kemudian membaca buku. Tak selang berapa lama Ayu
datang.
Ayu : hay Cindy..., sudah dari tadi...?
Cindy : iyaaa lumayan, kamu sendirian..?
Ayu : iya nih, kok kamu sendirian aja yang
lain mana..?
Cindy : iya aku sendirian, yang lain belum pada
datang. (sibuk membuka-buka buku)
Ayu : baca buku apa sih kamu...?
Cindy : novel. Sambil nunggu yang lain datang ya
aku baca-baca dulu.
tiba-tiba
Julian dan Ari datang.
Ari : wihh... cewek-cewek udah pada datang
nih (sembari tersenyum genit dan menghampiri Ayu)
Julian : (menghentikan Ari). Eits.. yang ini
bagianku.
Ari : ah... sial kamu. Awas nanti ketauan
pacarmu. Jadi berabe deh.
Julian : tenang
lah, tau sendirikan dia selalu datang paling terakhir. (Ari sedikit sebal lalu dia duduk dekat Cindy)
Julian : hai Ayu.., gimana udah tau nanti mau nari
apa.?
Ayu : aku masih belum tau Yan. Menurut kamu
tari apa yang bagus ?
Julian : bagaimana kalau kita buat tari kreasi
saja? Lebih ekspresif.
Ayu : em... iya sepertinya itu bagus.
Julian
: ya sudah ayo kita mulai (mengulurkan
tangan kepada Ayu).
Adegan VII
Ditengah-tengah latihan menari, tiba-tiba Abell datang dan melihat
Julian bersama Ayu asyik berlatih, Abell cemburu dan langsung mendorong Ayu.
Abell : dasar cewek pengganggu.
Ari
dan Cindy kaget dengan sikap Abell sekasar itu pada Ayu. Lalu Ari mulai berlari
menghampiri Ayu yang jatuh terduduk dilantai, sedang Cindy mengekor Ari.
Julian
: apa-apaan sih kamu ini. (mencoba
membantu Ayu berdiri namun dihalau oleh Abell)
Abell : alah
(menarik tangan Julian), gak usah sok belain dia kamu. Aku juga tau kalau kamu
suka kan sama Ayu. Dan kamu (menunjuk Ayu) nggak usah genit-genit dan jauhi
Julian.
Julian : udah
Abell udah, sekarang kita pergi aja (sambil menarik tangan Abell dan berlalu).
Cindy : sudahlah
Ayu, nggak usah di ambil hati omongannya.
Ari : emang
keterlaluan itu cewek. (sambil menunjuk kepergian Julian dan Abell). Apa sih
yang di liat Julian dari Abell.
Cindy : sudah
dong Ari, jangan memperkeruh masalah (menepuk pundak Ari).
Ari : ya
habisnya Cuma latihan gitu aja cemburu (sinis).
Saat masih menenangkan Ayu, Frida datang dengan penuh
keheranan.
Frida : ada apa
ini (heran), kok duduk dibawah. Dan mana yang lain kok Cuma kalian aja?
Ari : ini
tadi...
Ayu : nggak
ada apa-apa kok kak. Tadi aku Cuma terpleset aja. Julian dan Abell lagi keluar
bentar.
Ari :
Ayu.... (menatap Ayu).
Ayu : udah
nggak apa-apa kok Ar...
Frida : owh, ya
sudah kalau begitu, seberapa kita yang ada, kita mulai aja kelas tarinya.
Adegan VIII
Julian dan Abell bertengkar dilain ruangan. Mereka
berdiri berhadap-hadapan.
Abell : kamu itu
kenapa sih , malah belain ayu. Baru kenal juga udah seperti itu, apa lagi kenal
lama. (jutek dan memalingkan muka).
Julian : abell
sayang, kenapa kok kamu akhir-akhir ini selalu marah-marah terus. Sikap kamu
juga selalu dingin sama Ayu. Kamu itu kenapa...?! (memegang pundak abell dan
menatap matanya).
Abell : ya
karena aku nggak suka dengan sikap Ayu yang sok manis itu (jutek).
Julian : thu kan
kamu selalu seperti itu, lama-lama kamu thu nyebelin tau nggak.
Abell : kamu
yang lebih nyebelin dari pada aku. Kamu sekarang lebih perhatian ke Ayu dari
pada ke aku pacar kamu sendiri.
Julian : ya udah
lah... (berpaling muka)
Abell : ya udah
apa,... kamu mau bilang kita udah cukup sampai disini...?! iya..!
Julian : (menatap
Abell dengan heran) maksud nya, aku kan nggak bilang kita udahan..
Abell : (menatap
dengan jengkel) alah, nggak usah berlagak sok bego deh, lok emang kamu mau kita
putus, oke aku terima. Mulai detik ini kita putus... (menegaskan).. bye...
(berlalu, namun berharap di panggil)
Julian :
Bell...!. okey lok emang itu kemauan kamu kita putus...! (berbalik dan
berlalu).
Abell :
(berbalik kearah Julian) Julian... tunggu, kok kamu beneran sih aku kan
bercanda, Julian tunggu... (mengejar Julian)
Adegan IX
Disanggar
tari Ayu baca-baca buku sambil menunggu Julian. Julian datang memasuki sanggar.
Ari : hai
bro, kemana aja loe, dari tadi Ayu nungguin kamu thu (menoleh ke Ayu).
Julian : Emz..(menghela
nafas), biasa ngurusin si nenek cerewet, tapi tenang sekarang semua sudah beres
dan gue bisa lebih dekat ma Ayu (memandang Ayu, yang dipandang tersenyum).
Ari : (tak
percaya) ah... yang benar aja, gimana ceritanya (masih penasaran)...?
Julian :
ceritanya panjang... penasaran ya, hemz, ya udahlah aku mau latihan dulu
(berlalu menghampiri ayu).
Abell datang dan memanggil-manggil Julian namun baru beberapa langkah Ari
menghadangnya.
Ari : Eits,...
mau kemana sih buru-buru amat.
Abell : minggir
ini bukan urusanmu.. (berusaha untuk pergi)
Ari : kata
siapa ini bukan urusan ku, dulu iya, tapi sekarang menjadi urusan ku.
Abell : mau tau
aja lo urusan orang.
Ari : biasa
aja kali, nggak usah pake cabe, pedes banget kalok ngomong. Oh ya denger-denger
kamu putus ya ma Julian.?
Abell : (heran)
kok kamu tau, pasti dari Julian ya.
Ari : yap,
bener banget thu, (sembari duduk) udah lah nggak usah dikejar, masih banyak
cowok yang lebih cakep dari pada Julian. Nah, dari pada kamu jengkel nggak
jelas lebih baik cerita ma aku.
Abell :
emz,,...(berfikir sejenak), tapi kamu jangan cerita ke siapa-siapa ya. Harus
janji.
Ari : iya
janji, sini duduk biar lebih santai.
Abell dan Ari sibuk dengan cerita mereka, sedangkan Ayu
dan Julian berlatih tari tradisional.
Didalam cerita mereka, Abell dan Ari bersepakat bahwa
mereka akan memisahkan Julian dan Ayu.
Adegan X
Dalam sebuah sanggar masih ada Ari, Ayu, Cindy dan Julian.
Mereka sedang sibuk dengan aktivitas mereka. Disaat yang tepat Ari menjalankan
rencananya.
Ari : bro,
gimana kamu dengan Ayu..?
Julian : ya, yang
seperti kamu lihat sekarang. (melihat Ayu) aku semakin dekat, dan rasa aku suka
sama ayu.
Ari : kamu sudah mengungkapkan perasaan kamu
padanya..?
Julian : sampai
sekarang sih belum, soalnya belum ada waktu yang tepat.
Ari : aku
punya tempat yang pas untuk kalian bertemu, dan cocok banget untuk
mengungkapkan persaan.
Julian : hemz,
tapi...
Ari : udah
lah, jangan lama-lama nanti keburu diambil ayam, eh maksud ku orang lain.
Julian : oke deh,
aku pake saran mu, dari pada di ambil kamu hehe... (berlalu)
Setelah sepakat Julian menghampiri Ayu untuk menyampaikan
maksudnya. Ayu pun menyetujuinya.
Ari melihat rencananya masih berjalan mulus, dan merasa
senang.
Adegan XI
Ayu
dan Julian berjanji akan bertemu di sebuah taman kota, sekitar pukul 19:00 WIB.
Namun
karena Ari mengirim pesan bahwa pertemuannya tidak jadi di taman namun berganti
di cafe kepada Ayu dengan mengaku sebagai Julian. Ayu sedikit pun tidak menaruh
curiga pada pesan yang dikirim itu. Ayu datang ke cafe dan Julian masih di
taman. Ari dan Abell yang tau rencana mereka berhasil, akhirnya Abell
mendatangi Julian dan Ari mendatangi Ayu.
Ari : hay, ayu kan..? (pura-pura tidak
tahu)
Ayu : iya Ar,, ini aku. Kamu sendirian
kesini..?
Ari : iya, kok kamu sendirian sih?
Ayu :
sebenarnya aku ada janji dengan seseorang tapi sampai sekarang dia belum
datang. Sudah setengah jam aku menunggunya, tapi dia belum juga datang.
Ari :
mungkin dia terjebak macet. Kalau aku boleh tau siapa orang itu?
Ayu : Julian,
aku ada janji dengannya.
Ari : ow,
Julian.. Julian..(berfikir). Sepertinya aku tadi melihat dia sedang jalan
bareng bersama Abell deh.
Ayu : apa...?
(kaget) Julian pergi bersama Abell, bukan kah kata Julian dia sudah putus ya..?
Ari : ya
ampun kasian kamu ayu, kamu telah dibohongi oleh Julian.
Ayu
masih tak percaya dengan sikap Julian yang tega membohongi dirinya dan
perasaannya. Ayu mulai sedih dan Ari mencoba untuk menenangkan Ayu.
Ari : udah
dong Ayu kamu jangan sedih. Kalau kamu ingin bertemu Julian aku siap kok buat
ngantar kamu. Gimana kamu mau bertemu atau tidak..? (berharap Ayu ingin bertemu
dengan Julian)
Ayu : oke
(sedih), aku akan bertemu Julian. Aku ingin bicara dengannya.
Ari
merasa senang karena Ayu dapat dibujuk. Kemudian Ari mengantar Ayu kepada
Julian yang saat itu Abell sudah bersama dengan Julian.
Adegan XII
Abell :
hay, Julian... (memegang tangan Julian)
Julian : ngapain
kamu kesini, kita sudah nggak ada hubungan lagi jadi dangan ganggu aku (kesal
dan berusaha untuk menjauh)
Abell : (menarik
tangan Julian) Julian tunggu, aku hanya ingin minta maaf aja, nggak lebih. Aku
tahu aku banyak salah sama kamu. Please maafin aku yea (hendak berlutut).
Julian :
(memegang bahu Abell) Abell.. Abell, jangan seperti itu. Walau memang aku kesal
dengan mu, tapi aku sudah memaafkan kesalahan mu. Namun aku harap kamu bisa
berubah.
Disaat
Julian sedang berbincang datang lah Ari dengan Ayu. Ayu yang melihat kejadian
itu, seolah tak percaya. Orang yang dia sayangi ternyata tega membuat luka
untuknya. Karena kesalnya akan sikap Julian. Ayu datang dan menampar Julian.
Julian kaget dan heran mengapa Ayu menamparnya.
Ayu : owh..
ternyata selama ini kamu mempermainkan perasaan ku, iya..! jawab...
(menggertak).
Julian :
(memegang tangan Ayu) ayu.. a..a..aku.. tad..
Ayu : halah,
mau bilang apa sekarang kamu, mau bilang kalau itu nggak bener.. percuma aku
sudah nggak percaya lagi sama aku (berlari menjauh).
Abell dan Ari yang melihat mereka bertengkar merasa
senang karena rencana mereka sudah berhasil.
Julian mengejar Ayu, dan menjelaskan semuanya. Sedang Ari
dan Abell mengikuti dari belakang.
Julian :
(berhasil memegang tangan Ayu) Ayu, dengarkan aku dulu.
Ayu : kamu
mau jelasin apa lagi, semuanya sudah sangat jelas (nada tinggi).
Julian : tapi tak
sejelas cint aku ke kamu.
Ayu : (diam)
Julian : ayu
dengerin aku (nada tekanan). Aku sayang sama kamu, aku cinta sama kamu. Tadi
Abell hanya minta maaf aja nggak lebih. Aku sayangnya hanya sama kamu aja,
nggak ada yang lain. Sekarang kamu percaya kan sama aku.
Ayu :
(terdiam sejenak), iya aku percaya sama kamu.
Julian : sekarang
aku ingin tahu, kamu sebenarnya sayang nggak sih sama aku.
Ayu : ya aku
sayang sama kamu (nada rendah).
Julian : apa aku
tidak dengar, bisa kamu ulangi lagi (tersenyum).
Ayu : Julian
yang cakep, Aku sayang sama kamu (sedikit teriak).
Julian : aku juga
sayang plus plus sama kamu nggak pake minus.
Ari
dan Abell yang melihat mereka kembali bersama merasa sedih, karena rencana
ereka gagal. Abell yang nggak bisa kehilangan Julian mulai menangis..
Abell : Julian
(nangis), kenapa kamu ninggalin aku.
Ari : (sok
bego) loh bukannya kamu yang ninggalin Julian ya..?
Abell : ihhh..
kamu nih Julian, kalau dah kayak gini sama aja Julian yang ninggalin aku.
Huuu...uu..uu (menangis) Julian bener-bener udah nggak sayang sama aku
(menyandarkan kepalanya di bahu Julian).
Ari :
(membelai) sudahlah, muungkin cinta yang sejati itu nggak bisa terpisahkan, dan
hanya maut yang akan memisahkan mereka. Bell.. (menatap Abell)
Abell : iya, ada
apa..?
Ari :
sebenarnya aku sudah lama suka sama kamu, walau terkadang kamu nyebelin.
Abell : ih,
apaan sih kamu..
Ari :
eh..eh.. serius. Aku beneran suka sama kamu. Kamu mau nggak jadi pacarku.
Abell :
mau..nggak.. ya.. (berfikir)
Ari :
(memohon) please mau ya.
Abell : ya aku
mau jadi pacar kamu.
Ari :
asik... (mencubit hidung Abell) akhirnya aku pacaran juga.
Ayu
dan Julian yang melihat mereka berdua pacaran pun ikut senang. Akhirnya Julian
bersama dengan Ayu, dan Ari bersama dengan Abell.
SEKIAN